Text Berjalan

Sabtu, 30 Mei 2009


Beberapa orang tua belakangan ini sering kali mengkhawatirkan tingkat pergaulan anaknya pada saat diluar ru mah terlebih dengan adanya kasus dan berita-berita tentang seks bebas dikalangan pelajar, tentunya bagi para orang tua harus lebih jeli dalam hal ini. Pertumbuh kembangan remaja disaat sekarang ini memang harus kita waspadai dan diperhatikan selain dikarenakan kondisi kejiwaan para remaja yang masih labil dan transisi, menyebabkan para remaja cenderung bersikap aneh, mungkin ini adalah proses bagi remaja atau biasa disebut ABG dalam mencari jati dirinya, atau biasa kita sebut dengan istilah masa pubertas dimana gejolak seksual ikut berkembang seiring perkembangan remaja.
Pergaulan bebas yang akhir-akhir ini marak dikalangan pelajar, membuat dunia pendidikan semakin tercoreng, hal ini ditunjukan dari beberapa kasus yang ada yaitu hamil di luar nikah karena diperkosa sebanyak 3,2 %, karena sama-sama mau sebanyak 12,9 % dan tidak terduga sebanyak 45 %. Seks bebas sendiri mencapai 22,6 % (sumber: BKKBN).
Seks Education atau pendidikan seks bagi para pelajar memang sudah dicanangkan oleh pemerintah dalam mencegah terjadinya seks bebas dikalangan remaja, hal ini ditunjukan dengan adanya seminar-seminar pendidikan yang diadakan oleh beberapa LSM tentang pemahaman dan bahaya dari seks bebas dan akibat dari seks bebas yaitu tentang HIV AIDS. Beberapa waktu salah satu guru yang memperhatikan hal ini memaparkan "Apakah siswi hamil diluar nikah harus dikeluarkan?" Beberapa kontrofersi pun terjadi dalam topik bahasan tersebut.
Didalam hal ini dengan memberikan pemahaman dari orang tua dan pihak sekolah sangat lah penting, sehingga diharapkan para pelajar mampu menyadari dan memahami keburukan tentang masalah seksual, agar tingkat perkembangan seks bebas dikalangan remaja
tidak terus bertambah.

Selasa, 19 Mei 2009

PERGAULAN BEBAS






Tingginya kasus penyakit Human Immunodeficiany Virus/Acquired Immnune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS), khususnya pada kelompok umur remaja, salah satu penyebabnya akibat pergaulan bebas.Hasil penelitian di 12 kota di Indonesia termasuk Denpasar menunjukkan 10-31% remaja yang belum menikah sudah pernah melakukan hubungan seksual.
Di kota Denpasar dari 633 pelajar Sekolah Menengah Tingkat Atas (SLTA) yang baru duduk di kelas II, 155 orang atau 23,4% mempunyai pengalaman hubungan seksual.




Mereka terdiri atas putra 27% dan putri 18%. Data statistik nasional mengenai penderita HIV/AIDS di Indonesia menunjukkan bahwa sekitar 75% terjangkit hilangnya kekebalan daya tubuh pada usia remaja.
Demikian pula masalah remaja terhadap penyalahgunaan narkoba semakin memprihatinkan.Berdasarkan data penderita HIV/AIDS di Bali hingga Pebruari 2005 tercatat 623 orang, sebagian besar menyerang usia produktif. Penderita tersebut terdiri atas usia 5-14 tahun satu orang, usia 15-19 tahun 21 orang, usia 20-29 tahun 352 orang, usia 30-39 tahun 185 orang, usia 40-49 tahun 52 orang dan 50 tahun ke atas satu orang.


Semakin memprihatinkan penderita HIV/AIDS memberikan gambaran bahwa, cukup banyak permasalahan kesehatan reproduksi yang timbul diantara remaja. Oleh sebab itu mengembangan model pusat informasi dan konsultasi kesehatan reproduksi remaja melalui pendidik (konselor) sebaya menjadi sangat penting.